![]() |
Source: images google |
Harimau Sumatera bertahan dalam daerah konflik dengan manusia yg membuka lahan di hutan, belum lagi harimau diburu untuk diambil kulitnya. Manusia hanya berusaha memiliki keindahan itu tanpa harus menjaga dan melestarikannya, itulah sifat manusia yg serakah. Berkurangnya jumlah mangsa harimau sumatera membuat mereka kelaparan dan bingung mencari mangsa dimana akhirnya mereka semakin ganas. Kejadian manusia diterkam juga tidak sedikit, ya itulah akibat dari pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial. Propinsi Riau menjadi rumah bagi populasi harimau sumatera dan populasinya terus mengalami penurunan bahkan sampai 70%.
Identitas Harimau Sumatera secara fisik dapat dikenali dari warna dan
bentuk tubuhnya. Selain berwarna lebih gelap dengan pola hitam yang
dominan dibandingkan harimau lainnya, Panthera tigris sumatrae
memiliki tekstur belang yang tipis. Janggutnya ditumbuhi banyak rambut.
Harimau Sumatera betina memiliki bobot sekitar 200 pound atau setara
dengan 91 kg dengan panjang 78 inci atau 198 cm, sementara Harimau
Sumatera jantan lebih berat dengan bobot 300 pound atau 140kg dengan
ukuran rata-rata 92 inci atau 250 cm dari kepala ke bagian kaki.
Uniknya, bulu kawanan betina akan berubah menjadi hijau gelap kala
melahirkan. Keunggulan lainnya adalah fauna buas ini mempunyai mata dan
telinga yang sangat tajam. Ini sangat berperan dalam membantu kehidupan
mereka yang berkembang di alam hutan liar. Menjadi yang terkecil dalam jenisnya, bukan berarti membuat Harimau Sumatera atau Panthera tigris sumatrae
mudah untuk ditaklukkan. Hewan ini merupakan jenis yang pandai berenang
di dalam air. Hal ini turut didukung oleh selaput yang terdapat di
sela-sela jari kakinya.
Bulan maret yg lalu ane liat di tv ada pelepasan 2 harimau sumatera ke alam liar dimana kedua harimau ini sebelumnya dirawat di penangkaran. Langkah seperti ini adalah langkah yg sangat bagus untuk menjaga kelangsungan dan menjaga populasi harimau sumatera tetap ada. Kedua harimau sumatera itu dilepas oleh Menteri Kehutanan Siti Nurbaya didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Sejauh ini sudah ada 6 ekor harimau yang dilepaskan di alam bebas.
Kawasan Tambling Lampung seluas 48 ribu hektare saat ini telah dihuni sekitar 30
harimau Sumatera. Sebelum dilepasliarkan, ada persiapan khusus yang perlu dilakukan saat
masih menjadi penghuni Rescue Center. Masing-masing harimau diberi GPS
agar mudah dilacak keberadaannya.
Sekarang kita jadi tau seperti apa kondisi harimua sumatera, ya setidaknya jangan hanya tau tentang sinetron manusia harimau. Peran pemerintah harus tegas dalam hal ini terutama dalam memberantas pembalakan liar dan perdagangan hewan yg dilindungi yg terancam punah. Masyarakat harus mengerti dan harus menjaga hewan yg dilindungi dengan tidak memperjual-belikan hewan-hewan tersebut. Semoga hewan-hewan yg terancam punah dapat terselamatkan termasuk harimau sumatera.
Sumber:
0 comments:
Posting Komentar