![]() |
Source: images google |
Tradisi lisan sudah menjadi warisan budaya tak benda, dengan begitu pelestarian tradisi lisan memiliki peluang yg besar untuk dilestarikan. Peran pemerintah menjadi sangat penting dalam pelestarian tadisi ini, bukan hanya pemerintah tetapi masyarakat juga. Masyarakat yg memiliki tradisi lisan harus menjaga tadisinya dengan melakukan pewarisan tradisi secara turun-temurun dan anak-anak muda diajarkan lebih mendalam tentang tradisi lisan yg ada dikebudayaan mereka. Tradisi lisan biasanya berisi karifan lokal atau petuah bijak dan dibeberapa daerah masih melestarikannya walaupun ancaman punah semakin nyata.
Ada beberapa tradisi lisan yg ada di Indonesia dan menjadi warisan budaya tak benda. Tradisi lisan tersebut yaitu:
- Guritan Besemah dari Sumatera Selatan Salah adalah satu seni warisan nenek moyang Kota Pagaralam Sumatera Selatan yang terancam punah adalah Guritan. Guritan merupakan sastra tutur Suku Besemah yang dimainkan tanpa alat musik. Seniman Guritan malantunkan cerita lewat tuturan. Isi ceritanya beragam mulai dari kisah perang hingga keelokan alam kota Pagaralam.
- Didong dari Aceh adalah sebuah kesenian rakyat Gayo yang memadukan unsur tari, vokal, dan sastra. Didong dimulai sejak zaman Reje Linge XIII. Salah seorang seniman yang peduli pada kesenian ini adalah Abdul Kadir To`et. Kesenian didong lebih digemari oleh masyarakat Takengon dan Bener Meriah.
- Berahoi dari Sumatera Utara adalah tradisi mengirik padi sambil bersyair melantunkan ucapan ahoi, ahoi, mereka mewujudkan kegembiraan sosial dan kebersamaan atas rezeki panen yang berlimpah. Nilai-nilai gotong-royong, kesetiakawanan, kepercayaan (religius) muncul dalam komunitas masyarakat Melayu dahulu. Kemudian norma-norma yang sangat mencerdaskan seperti sopan santun, disiplin, demokratis dan peduli sosial sangat dijunjung dan dihormati sebagai ; way of life ; bagi masyarakat Melayu Bahorok (Langkat) untuk mempertahankan hidupnya.
- Seloko Melayu Jambi dari Jambi adalah ungkapan yang mengandung pesan, amanat petuah, atau nasehat yang bernilai etik dan moral, serta sebagai alat pemaksa dan pengawas norma-norma masyarakat agar selalu dipatuhi. Isi ungkapan seloko adat Jambi meliputi peraturan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya dan kaidah-kaidah hukum atau norma-norma, senantiasa ditaati dan dihormati oleh masyarakatnya karena mempunyai sanksi. Ungkapan-ungkapan Seloko adat Jambi dapat berupa peribahasa, pantun atau pepatah petitih.
Demikian penjelasan singkat tentang tradisi lisan di Indonesia, semoga pemerintah dapat menerapkan aturan yg jelas dan tegas untuk mempertahankan tradisi ini yg hampir punah. Masyarkat juga harus menurunkan tradisi lisan secara turun-menurun demi kelangsungan kebudayaan mereka.
Sumber:
1 comments:
kalau boleh nambain kidung/ngidung jenaka dari jawa atau ngandang.... best.. keep writing bro
Posting Komentar