Kotak Ajaib itu Bernama Televisi
Televisi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi manusia. Kenapa gue
mengatakan seperti itu? ya kenyataannya orang mampu menghabiskan waktu
berjam-jam di depan televisi. Penyebabnya adalah begitu banyak ragam acara yg
disiarkan oleh stasiun televisi membuat orang semakin betah. Motif orang
menonton televisi berbeda-beda, mulai dari ingin mencari hiburan, mendapatkan
informasi dan lainnya. Pengaruh televisi di kehidupan sehari-hari juga begitu
besar. Dengan adanya televisi orang bisa terpengaruh terhadap sesuatu. Adanya keinginan
untuk membeli suatu barang karena melihat iklan di televisi. Adanya keinginan
untuk pergi ke suatu tempat karena melihat acara di televisi. Adanya pengaruh
perilaku dalam kehidupan sehari-hari karena melihat acara di televisi. Yups..
kotak ajaib itu bernama televisi..
Sudah tahu siapa yg menemukan televisi? Kalau belum, yaudah gue
berikan infonya sekilas saja. Penemu Televisi adalah John Logie Baird . lahir
tanggal 13 Agustus 1888 di Skotlandia, Baird menerima pendidikan di Technical
College Royal dan Universitas Glasgow. Diganggu oleh kesehatan yang buruk, dia
tidak dapat ikut dalam Perang Dunia I dan akhirnya ia memilih posisinya sebagai
seorang insinyur listrik. desain Baird adalah sebuah perangkat yang disebut
Nipkow disk, disk scanning diciptakan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Paul Nipkow
Jerman. Pada dasarnya, perangkat ini terdiri dari disk karton dengan
serangkaian lubang persegi, terletak dalam posisi spiral. Ketika digabungkan
dengan photoelectriccell dan berputar, Nipkow disk mampu memindai area terang
dan gelap dan mengkonversi informasi yang menjadi sinyal listrik. Dengan
menggunakan seconddisk, disinkronkan dengan yang pertama, Nipkow mampu
menterjemahkan bahwa signal ke gambar visual primitif.
Pada tahun 1923, ia mulai berusaha mengotak-atik mesin untuk
mentransmisi gambar, sekaligus suara, lewat radio. Tak lama kemudian ia
berhasil mengirim citra kasar melewati transmiter tanpa-kabel ke pesawat
penerima yang berjarak beberapa meter. Gembira, dia berlari ke lantai bawah
toko dan membujuk seorang anak muda untuk menjadi orang pertama yang gambarnya
di transmisikan oleh televisi. Baird menjadi terkenal hampir dalam semalam, dan
segera investor memberinya cukup uang untuk mengejar tujuan yang lebih
ambisius. Pada 1927 ia mengirim sinyal televisi dari London ke Glasgow dan pada
1928 dari London ke New York. Saat itulah John Logie Baird tercatat
sebagai penemu televisi pertama. Penemuan Baird akan digantikan oleh
desain tabung sinar katoda dari Vladimir Zworykin. Namun, Baird terus berusaha
untuk desain televisi yang lebih baik. Dia membantu mengembangkan televisi
berwarna alam serta besar layar proyeksi, yang ia bayangkan, pada akhirnya akan
memungkinkan televisi di lihat publik di layar film. Baird meninggal di
Bexhill-on-Sea, East Sussex, Inggris, 14 Juni 1946 pada umur 57 tahun.
Wah.. kita harus berterima kasih ya sama Mister John. Pada tahun 12
Juli 1962 di New York disiarkan gambar pertama yg disiarkan oleh satelit dari
inggris untuk amerika serikat. Sejak saat itulah dunia pertelevisian semakin
maju dan beragam stasiun televisi muncul di seluruh dunia. Begitu juga yg
terjadi di Indonesia, stasiun televisi pertama yg didirikan adalah Televisi
Republik Indonesia (TVRI) pada tahun 1989. Kemudian muncul stasiun televisi
swasta pertama di Indonesia yg muncul yaitu Rajawali Citra Televisi Indonesia
(RCTI) dan disusul Surya Citra Televisi
(SCTV) pada tahun 1990. Pada tahun 2000an semakin banyak stasiun televisi baru
yg bermunculan dan era pertelevisian nasional semakin maju.
Semakin berkembangnya dunia pertelevisian Indonesia menyebabkan
bisnis di dalamnya semakin maju. Para produsen produk-produk konsumen mencoba
berpromosi atau beriklan di stasiun televisi. Karena stasiun televisi memiliki
penonton yg banyak dan tersebar di seluruh Indonesia memberikan peluang yg
bagus untuk berpromosi. Dalam beriklan para produsen biasanya menimbang di mana
seharusnya beriklan, dan di acara mana. Seperti yg kita ketahui bersama, acara
televisi di Indonesia mengikuti rating penonton dimana rating ini memberikan
informasi banyak atau sedikitnya jumlah penonton acara tersebut. Berikut faktor-faktor
yg dilihat dalam beriklan di stasiun televisi:
1. Karakteristik Stasiun Televisi
Stasiun televisi memiliki beragam karakteristik seperti stasiun televisi yg
menyiarkan berita, entertainment, olahraga dan lainnya. Untuk stasiun yang
ber-rating tinggi, maka mematok biaya iklan tv cukup besar, sekitar 10 juta
hingga 15 juta rupiah per 15 hingga 30 detik penayangan. Beda lagi tarif untuk
tv lokal, biaya iklan tv hanya berkisar 50 ribu hingga 300 ribu rupiah per spot
atau sekali tayang dengan durasi sekitar 30 detik.
2. Rating Program Acara
Rating program acara ini menentukan harga slot iklan dan semakin bagus
rating acara tersebut maka semakin mahal pula tarif iklannya. Rating program
acara ini dihitung oleh AC Nielsen.
3. Jenis Penyiaran Acara
Jenis penyiaran acara adalah acara yg disiarkan langsung dan disiarkan
tidak langsung. Acara yg disiarkan langsung biasanya memiliki tarif iklan yg
mahal karena biaya operasional yg cukup tinggi seperti acara pertandingan
sepakbola dan sebagainya.
4. Jam Penayangan
Jam penayangan juga menentukan tarif iklan di stasiun televisi. Biasanya tarif
iklan yg paling tinggi ada di jam-jam primetime (17.00-21.00). Pada jam-jam
tersebut paling banyak orang yg menonton televisi.
5. Peletakan Iklan
Peletakan iklan menjadi perbedaan tarif iklan di televisi. Iklan yang
diputar setelah program acara berlangsung akan dianggap sebagai posisi pasang
iklan yang paling strategis sehingga dipasang harga lebih mahal dibandingkan
iklan yang dipasang di antara iklan lain. Hal ini berkaitan dengan penonton
yang suka mengganti chanel siaran ketika iklan berlangsung.
Nah.. sekarang gue akan memberikan
informasi mengenai kisaran tarif iklan berdasarkan jam tayangnya. Berikut tarifnya:
·
Jam
00.00-05.00, biayanya sekitar Rp5.000.000,00 – Rp7.000.000,00 per 30 detik.
·
Jam
05.00-08.00, biayanya sekitar Rp7.000.000,00 – Rp9.500.000,00 per 30 detik.
·
Jam
08.00-12.00, biayanya sekitar Rp6.000.000,00 – Rp8.000.000,00 per 30 detik.
·
Jam
12.00-13.00, biayanya sekitar Rp7.000.000,00 – Rp9.500.000,00 per 30 detik.
·
Jam
13.00-17.00, biayanya sekitar Rp6.000.000,00 – Rp8.000.000,00 per 30 detik.
·
Jam
17.00-21.00, biayanya sekitar Rp12.000.000,00 – Rp14.000.000,00 per 30 detik.
·
Jam
21.00-00.00, biayanya sekitar Rp7.000.000,00 – Rp9.500.000,00 per 30 detik.
Setelah melihat fakta-fakta di atas, gue
berkesimpulan ternyata memiliki stasiun televisi itu menguntungkan. Tetapi
melihat begitu banyaknya stasiun televisi di Indonesia menyebabkan persaingan
semakin ketat. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk menampilkan acara
terbaik mereka untuk menarik banyak penonton dan rating share yg bagus. Semakin
banyak penonton maka sponsor atau pengiklan semakin banyak. Disisi lain
permasalahan lain muncul, acara yg ditampilkan oleh stasiun televisi hanya
berorientasi pada rating share dan popularitas penonton serta mengesampingkan
nilai-nilai pendidikan dalam acaranya. Maka tidak heran saat ini acara di
televisi di Indonesia semakin tidak layak untuk ditonton. Ya inilah
permasalahan televisi di Indonesia dan sampai sekarang menjadi perbincangan
para Netizen. Semoga pertelevisian Indonesia bisa membaik dan acara yg memiliki
unsur pendidikan semakin banyak.
Kesimpulan mengenai Ajaibnya Televisi
adalah membuat orang melakukan tindakan yg tidak mereka inginkan:
·
Menonton televisi membuat anda ingin
menjadi Artis terkenal
·
Menonton televisi membuat anda membeli
barang yg tidak kamu inginkan
·
Menonton televisi membuat anda memilih
politikus yg penuh dengan pencitraan
*diolah dari berbagai sumber
0 comments:
Posting Komentar