Liga Indonesia Meriah Tetapi
Timnas Sepi Prestasi
Liga Indonesia semakin
meriah, sponsor utama liga super indonesia adalah Qatar National Bank Group dari
negara kaya timur tengah Qatar. QNB akan menjadi sponsor utama ISL hingga tahun
2017 dan Indonesia Super League berganti nama menjadi QNB League. Hal ini
seperti di liga primer inggris Barclays Premier League, ya Barclays merupakan
bank yg berpusat di London dan Britania Raya.
Beberapa tahun terakhir Qatar
menjadi pusat perhatian sepakbola dunia, bukan karena sepakbolanya tetapi
pendanaan, sponsor dan kepemilikan klub. Pemilik klub Paris Saint-Germain
merupakan orang Qatar yaitu Syekh Tamin, sponsor Barcelona Qatar Foundation dan
masih banyak lagi. QNB juga merupakan sponsor Asian Footbal Championship (AFC)
dan Paris Saint-Germain sejak 2012. QNB sudah tidak asing di Indonesia karena
memiliki saham mayoritas di Bank Kesawan sejak tahun 2011.
Dengan bergantinya nama
kompetisi maka lahir pula harapan untuk persepakbolaan di Indonesia menjadi
lebih baik lagi. Tiap-tiap klub sudah mendapatkan sponsor utama mereka namun
tetap saja persoalan gaji biasanya akan terjadi, kisah lama yg terus diulang-ulang.
Klub yg memiliki latar belakang yg bagus mulai dari fanbase, manajemen, letak
kota menjadi alasan sponsor untuk mendanai klub tersebut. Lihat saja Persib
Bandung, berapa nama sponsor yg ada di jersey mereka? Sangat banyak dan saya
melihatnya seperti iklan berjalan.
Bicara tentang liga tentu
kita akan mengaitkannya dengan timnas Indonesia, liga yg bagus biasanya akan berdampak
pada Timnas-nya. Semakin bagus suatu liga akan menjadikan timnas-nya semakin
bagus pula, saya tidak setuju dengan kata-kata tersebut. Coba kalian perhatikan
liga Inggris yg digadang-gadang merupakan liga terbaik dunia tetapi faktanya
timnas mereka tidak ada apa-apanya baik di Eropa atau pun Dunia. Justru liga yg
tidak dianggap menarik seperti Bundesliga justru menjadikan timnas mereka
menjadi juara piala dunia.
Ini bukan soal pemain
termahal dunia atau pemain terbaik yg bermain di liga tersebut tetapi regulasi,
aturan dalam liga tersebut. Bahkan di Bundesliga memiliki peraturan untuk
menyelamatkan klub yg berada diambang kebangkrutan, Bayern Muenchen menjadi
klub yg paling sering membantu tim-tim lainnya seperti Borussia Dortmund, TSV1860
Munich dan lainnya. Pemerintah Jerman juga berperan aktif dalam mengatur
regulasi tersebut sehingga keuangan klub tetap stabil.
Membandingkan Liga Indonesia
dengan Bundesliga tentu bukan bandingannya, keberatan sebelah. Dari dulu
permasalahan dalam liga Indonesia adalah masalah gaji yg terlambat, suporter
antar tim saling bentrok, kericuhan yg sering terjadi di dalam pertandingan,
isu suap dan pengaturan skor semakin nyata. Tetapi semua permasalahan itu
seakan menghilang karena gemerlapnya liga indonesia dengan banyaknya sponsor
dan menjadi rebutan hak siar televisi, saat ini yg memegang hak siar liga
indonesia adalah BV Sports.
Dengan permasalahan yg timbul
dari liga tersebut sudah tentu Timnas pun sepi prestasi dan prestasi terbaik di
piala suzuki (ASEAN) hanya berhasil meraih runner-up. Di Piala Asia, Indonesia
hanya sampai di babak grup saja itu juga karena menjai tuan rumah dan untuk
Piala Asia selanjutnya tidak pernah lolos lagi. Hal yg harus dilakukan PSSI
adalah melakukan pembinaan usia dini dengan mengadakan kompetisi reguler untuk
mengasah kemampuan pemain muda. Mungkin dimasa ini timnas Indonesia belum
memiliki prestasi yg dibanggakan tetapi 5 tahun ke depan timnas sudah bisa
mengangkat piala dan menjadi juara.
PSSI harus memiliki regulasi
yg tegas dalam mengelola persepakbolaan Indonesia terutama liga Indonesia. Saya
perhatikan PSSI sudah mulai berbenah dengan membuat aturan pemain asing dimana
pemain asing yg bermain dalam satu klub itu dibatasi hanya 3 pemain saja. Klub juga
semakin percaya dengan pemain muda Indonesia dengan menjadikannya pemain utama
dalam tim tersebut. Mungkin ini efek dari timnas U-19 dan hal tersebut
menjadikan sinyal positif bagi sepakbola indonesia dan pemain muda.
Regulasi gaji dan keuangan
klub juga harus diawasi secara ketat oleh PSSI, jangan ada lagi klub yg
menunggak gaji dan tidak ada lagi pemain asing yg tewas gara-gara kondisi
keuangan klub. Semoga sepakbola di Indonesia semakin bagus dalam timnas, liga,
pembinaan usia muda dan regulasi keuangannya. Liga dengan regulasi yg baik akan
menghasilkan timnas yg juara. Suporter timnas masih berharap akan datang hari
dimana kapten timnas mengangkat piala. Hope never begins to fade...
*diolah dari berbagai sumber
0 comments:
Posting Komentar